Berita

KH. Hasyim Muzadi: Dakwah Wali Songo Ditinjau dari Kebutuhan Mukhatab

Menarik: Acara yang dimoderatori Yazid Busthomi ini berjalan dengan khidmat
Menarik: Acara yang dimoderatori Yazid Busthomi ini berjalan dengan khidmat

Saat ini dakwah yang diterapkan di tengah masyarakat oleh sebagian ormas (organisasi masyarakat) menggunakan cara efektif untuk menumpas kemungkaran. Diantaranya; konflik fisik, konflik pikiran, dan lain sebainya. Untuk menyikapi hal ini, pengurus OMIM (Organisais Murid Intra Madrasah) bersama pengurus Kuliah Syariah menghelat Kuliah Umum II dengan mengangkat tema utama, Sabtu (30/05) di mabna ar-Rofi’i Lt. II.

Kuliah umum yang ke-II ini mengundangkan KH. Hasyim Muzadi sebagai narasumber utama.

Dalam awal pidatonya, Kiai yang menjadi pengasuh di salah satu pesantren di kota Malang ini menerangkan bahwa metode yang digunakan oleh Wali Songo dalam berdakwah tidak menggunakan atas nama agama, namun menanyakan kebutuhan mukhatab.

“Kalau ada desa yang kekeringan maka tidak segan-segan Wali Songo mendoakan sesuai kebutuhan si mukhatab,” ungkap Kiai Hasyim Muzadi yang menjadi penasehat Presiden ini di tengah-tengah peserta yang dihadiri asatidz Aliyah dan murid Aliyah ini.

Beliau juga mewanti-wanti kepada semua ormas NU Nahdliyin untuk tidak terpecah belah dan menyatukan satu aspirasi dalam membangun bangsa.

“Bersatulah kaum Nahdliyin. Jangan sampai terpecah belah! Mereka menyerang Islam dengan mengatasnamakan HAM,” ungkap Kiai Hasyim yang mengaku pernah diundang ke Swis gara-gara ketidak setujuannya terhadap HAM Internasional yang disamakan dengan HAM di Indonesia.

Lebih lanjut Kiai Hasyim menjelaskan, jika umat Islam sibuk bertikai dengan sekte yang menyimpang dari Aswaja, maka konsekuensinya musuh yang sesungguhnya akan ikut campur dalam permasalahan kita.

“Jangan sampai terjadi konflik fisik dengan Syiah, Wahabai, dan Hizbut Tahrir, karena jika kita bertikai secara fisik maka musuhnya yang sesungguhnya akan mengobrak-abrik eksistensi umat Islam,” tandasnya.

Acara kuliah umum yang dimulai pukul 02.30 Wis siang ini juga dihadiri Ketua Umum PPS, KH. Abdurrahman Syakur, dan para dewan asatidz MMU Aliyah. (SEF)

 

 

 

 

 

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *