Berita

PP. Miftahul ‘Ula Nganjuk Ingin Terapkan Metode Baca Kitab ala al-Miftah lil-Ulum

Kagum: Peserta studi banding kagum ketika murid Tarbiyah Idadiyah membaca kitab kuning dengan lancar dan lugas
Kagum: Peserta studi banding kagum ketika murid Tarbiyah Idadiyah membaca kitab kuning dengan lancar dan lugas

Sebanyak 31 orang dari Pondok Pesantren Miftahul ‘Ula, Kertosono Nganjuk, Jatim, studi banding ke PPS, Kamis (05/11). Rombongan tiba pukul 09.00 WIB dengan disambut oleh Sekretaris I PPS, Ust. Syamsul Huda.

Studi banding yang digelar selama tiga jam ini dihadiri Ust. A. Qusyairi Ismail, koordinator Tarbiyah Idadiyah dan Ust. Ahmad Edy Amin S.Ei, Direktur PT. Sidogiri Mandiri Utama dari kopontren Sidogiri.

“Pada kunjungan perdana ini kami ingin menimbah ilmu tentang ekonomi dan pendidikan di PPS, yang makin hari mengalami perkembangan cukup signifikan. Sejak 2 tahun lalu kami ingin ke sini, tapi tidak kesampaian,” ujar Ust. M. Thoyyib saat memaparkan tujuan studi bandingnya.

Menurutnya, PPS melalui Kopontren Sidogirinya menjadi salah satu kiblat pondok pesantren di Indonesia yang mandiri. Dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) dari pemerintah ditolak oleh PPS karena manejemen ekonominya sudah mapan. Tidak hanya itu lewat Kopontren Sidogiri, PPS bisa bersaing di kancah Nasional.

“Sebenarnya cita-cita luhur dari para Masyaikh Sidogiri bukan melahirkan sarjana ekonomi. Tetapi, menciptakan santri-santri yang ibadillah asShalihin. Pesan Masyaikh, tak apalah menjadi seorang ekonom, tetapi ekonom yang teguh memegang prinsif ulama salaf,” papar Edy Amin S.Ei, wakil dari PPS saat menerangkan manajemen ekonomi PPS.

Program Tarbiyah Idadiyah juga tak luput dari perhatian Ust. M. Thoyyib dan rombongan, mereka mengakui program yang baru berjalan 4 tahun di PPS itu telah melahirkan santri-santri usia dini yang handal dalam baca kitab kuning.

“Lima tahun lalu geliat baca kitab di PPS mengalami penurunan. Melihat merosotnya minat baca kitab di pelbagai jenjang pendidikan, maka didirikanlah Tarbiyah Idadiyah atas inisiatif Majelis Keluarga PPS. Alhamdulillah, metode al-Miftah lil-Ulum yang dikemas bersahabat bagi anak usia dini. Dalam 3 tahun perjalannya sudah mewisuda sekitar 2000 anak. Untuk tahun ini, murid baru yang sudah siap untuk wisuda istimewa di bulan Rabiul Awal ada sekitar 85 anak setelah mengikuti KBM selama tiga bulan saja,” terang Ust. Qusyairi Ismail dalam presentasinya.

Penuturan Ust. Qusyairi Ismail tersebut mendapat tanggapan serius dari pihak PP. Miftahul ‘Ula. “Selama ini kami mengikuti perkembangan Tarbiyah Idadiyah lewat video profil dan berita yang tersaji di website sidogiri, sidogiri.net. Insyaallah, metode ini kami akan terapkan di PP. Miftah ‘Ula melalui kursus intensif. Kalau berkenan, satu atau dua orang tenaga pengajar Tarbiyah Idadiyah berkunjung ke pondok kami untuk berbagi dengan santri-santri di sana,” katanya penuh harap.
===
Penulis: Ilham Akbar
Editor: Musaif Ali

 

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *