Akhirnya dua delegasi dari Pondok Pesantren Sidogiri keluar sebagai juara baca kitab kuning yang diselenggarakan oleh Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa di gedung IASS, Pohjentrek, Pasuruan, Senin (04/04).
Tujuan diselenggarakan lomba tersebut adalah untuk melestarikan tradisi intelektual pesantren dan mewarisi tradisi intelektual para kiai Nahdlatul Ulama (NU).
Delegasi Pondok Pesantren Sidogiri tersebut berhasil menyabet juara satu dan dua. Kedua santri yang dimaksud adalah Fatah Yasin santri asal Jawa Tengah (juara satu) dan M. Zakki Ghufron santri asal Sampang Madura (juara dua).
Keduanya tidak menyangka setelah dinobatkan oleh panitia sebagai juarawan baca kitab kuning. Pasalnya, persiapan mereka mengikuti lomba yang digelar di kantor IASS itu sangat minim.
“Kami tidak menyangka keluar sebagai juara,” ungkap M. Zakki Ghufron yang masih duduk di kelas III Tafsir Hadis Aliyah ini ketika dijumpai di kantor BPP mengenai perasaannya setelah dinobatkan sebagai juara kedua baca kitab kuning.
Mengutip penuturan dari Faiz Malik, salah satu panitia, sebagaimana yang dilansir oleh PASURUANTIMES, menyatakan bahwa delegasi Sidogiri yang berhasil menjuarai lomba akan mengikuti babak final yang akan dilangsungkan di Jakarta.
“Keduanya berhak untuk masuk ke babak final yang akan dilangsungkan di Jakarta,” jelas Faiz Malik, Senin malam (04/04).[]
===
Penulis: Musaif Ali
Editor: Muh. Kurdi Arifin