
Innalillah wa Inna ilaihi rajiun, Jumat malam (09/04), Pondok Pesantren Sidogiri kehilangan salah satu santrinya yang bernama Abdul Qodir al-Jilani asal kota Sampang Madura.
Santri yang masih berumur 14 tahun itu meninggal dunia di RS. Soedarsono (Purut) Pasuruan.
Sehari sebelum meninggal dunia, santri yang bermukim di asrama M-14 itu masih mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di madrasah Tarbiyah Idadiyah.
“Almarhum pada hari Kamis masuk sekolah sebagaimana biasanya,” jelas Ust. Syaikho wali kelasnya saat ditanyai kondisi almarhum.
Menurut penuturan Sekretaris Umum Pondok Pesantren Sidogiri, HA. Saifullah Naji, saat memberikan sambutan sebelum pelaksanaan shalat jenazah di masjid Jami’ Sidogiri, beliau mengatakan bahwa almarhum pada hari Kamisnya masih sempat berpuasa.
Beliau juga menambahkan, jika santri Sidogiri meninggal dunia dalam keadaan thalibul ilmi, maka ia adalah santri yang lulus. Hal ini beliau kutip dari dawuhnya Kiai Hasani Nawawi.
“Almarhum insya Allah syahid fil akhirah,” ungkap beliau di samping jenazah almarhum Abdul Qodir al-Jilani saat memberikan sambutan atas nama pengurus PPS.
Di akhir sambutannya, beliau juga tak lupa untuk menyampaikan permintaan maaf jika selama ini almarhum mempunyai kesalahan yang bersifat haqqul adami, ataupun terkait utang-piutang, beliau meminta untuk segera diselesaikan tanggungannya dengan cara melapor kepada kepala daerah M atau kepada keluarga almarhum.
“Semoga almarhum bisa mengangkat derajar kedua orangtuanya di akhirat. Semoga keluarga yang ditinggal diberi kesabaran dan keikhlasan. Dan, semoga almarhum amal baiknya diterima oleh Allah,” pungkas HA. Saifullah Naji di hadapan ribuan santri Sidogiri pukul 11.45 wis malam.
Setelah sambutan dari pengurus, shalat jenazah langsung diimami oleh Ust. Yasin Abdul Karim, khatib Jumat masjid Jami’ Sidogiri.
===
Penulis: Musaif Ali
Editor: Muh. Kurdi Arifin