Dengan terbitnya Buletin Nasyith edisi pertama, Ikatan Santri Sidogiri (ISS) yang menjadi atasan dari buletin tersebut menyelanggarakan sarasehan perdana di Aula Kantor Sekertariat lantai III. Acara tersebut diikuti oleh 500 Santri Aktif Pondok Pesantren Sidogiri (PPS). ‘Managemen Hati’ diangkat sebagai tema dengan mengusung jargon Jomblo fi Sabilillah (Jofisa). Pengurus ISS juga menghadirkan Ust. Nahdlor Tsanai sebagai Narasumber.
Ust. Muhsin Bahri, Ketua ISS mengatakan, tujuan diadakannya acara tersebut, untuk memberikan jawaban atas penggiringan media yang mendiskreditkan predikat jomblo sebagai penyakit yang harus segera disembuhkan.
“Semoga yang hadir pada malam ini diberkahi oleh Allah dan yang punya pacar semoga cepat putus,” ujar pria yang juga menjabat sebagai staf pengajar MMU Tsanawiyah dalam sambutannya.
Selanjutnya, Ust. Nahdlor menjelaskan prihal haramnya berhubungan dengan perempuan bukan mahram. Beliau mengimbau, agar santri tidak berpacaran sebelum menjalin hubungan dalam ikatan pernikahan, karena pacaran dapat menimbulkan penyesalan yang panjang.
“Kenapa Islam melarang kalian berpacaran, karena pacaran memang tidak baik untuk kalian. Saya ingatkan, jangan ikuti trend yang ada di luar pesantren jika tidak ingin menyesal. Pacaran itu haram dan tidak ada dalam hukum Islam. Tinggalkan pacaran karena betul-betul ingin berjalan di jalan Allah, mencari ridhoNya, dan mantabkan dalam hati untuk tidak melanggar syariatNya,” jelasa beliau.
Ust. Nahdlor kemudian menirukan dawuh Kiai Hasani Nawawi, salah satu anggota Panca Warga PPS, yang menjelaskan tentang beratnya tugas orang tua dalam mendidik seorang anak.
“Aku timbange due anak, luwih apik ngingu asu, (Daripada saya punya anak lebih baik memelihara anjing).” Tutur beliau, menirukan dawuh KH. Hasani.
====
Penulis: Azza
Editor : Ach. Mustaghfiri Soffan