Rabu11/4), Organisasi Murid Intra Madrasah (OMIM) melalui Unit Kegiatan Pengembangan Intelektual (UKPI) melaksanakan Kuliah Umum. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan ini dilaksanakan dua kali dalam setahun (setelah ujian sememster).
Acara yang bertempat di Sidogiri Excelent Center (SEC), diikuti oleh seluruh murid tingkat Aliyah, dewan Asatidz. Acara ini juga diiisi dengan pemberian hadiah bagi murid Aliyah yang dianggap berprestasi pada semester Ganjil. Kegiatan ini juga sengaja diaaletakkan pada jam kegiatan madrasah (KBM).
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ust. Abdul Qodir Ghufron. “Sengaja kami letakkan kegiatan ini di jam sekolah, agar tidak berbenturan dengan kegiatan lainnya. Jika kami letakkan pada malam, maka akan bertabrakan dengan jam belajar atau yang lainnya. Tapi klo di letakkan pada jam sekolah, berarti semua jamnya milik kita (pimpinan madrasah), jadi tidak mungkin berbenturan dengan jam wajib lainnya”. Tutur beliau dalam sambutannya.
Kuliah umum pada kali ini, di back-up dengan bedah kitab al-Mustasyriqub baina al-Inshof wal-Asobiyah dan Mafahim Yajibu an Tushohhah (karangan Sayyid Muhammad Alwi al Maliki) dengan Narasumber KH. Hasan Abdul Muis (Pengasuh Pondok Pesantren Sayyid Alwi al Maliki) dari Bondowoso.
Ditemani Ust. Alil Wafa sebagai moderator, KH. Hasan banyak bercerita tentang kedua kitab tersebut. Mulai dari kitab al-Mustasyriqub baina al-Inshof wal-Asobiyah yang sengaja Sayyid Muhammad karang untuk menolak kaum Orientalis serta pemikiran-pemikiran mereka yang dianggap jauh dari kajian Islam.
Selain itu, beliau juga menuturkan bahwa kesalahan paling fatal dari kaum Orientalis adalah membawa Agama dalam ranah yang tidak semestinya. Serta kebencian mereka pada Islam membuat mereka bukan menjadi ‘tameng’, tapi menjadi bumerang bagi Islam itu sendiri.Sementara kitab Mafahim Yajibu an Tushohhah dikarang oleh Sayyid Muhammad untuk menolak dalil-dalil Wahabi yang dianggap keliru.
KH. Hasan juga mengingatkan bahwa, jika ada tukilan Sayyid yang merujuk langsung pada Syekh Abdul Wahhab ataupun Ibnu Taimiyah, maka hal itu hanya sebagai hantaman pada kaum Wahabi sendiri, bahwa ajaran serta idiologi mereka jauh dari kebenaran.
=====
Penulis: Redaksi Himmah
Editor: N. Shalihin Damiri