Malam Jumat (17/10), buletin Nasyith mengadakan bedah majalah dengan tema “Menyikapi Film The Santri”. Acara berlangsung sejak pukul 08:30 Wis malam sampai 10:30 Wis. Ust. Nahdlor Tsana’i, salah satu staf pengajar Aliyah diundang sebagai narasumber tunggal pada acara ini. Bertempat di Sidogiri Exellent Corp (S.E.C), acara ini dihadiri oleh ribuan santri pelanggan buletin Nasyith.
Baca Juga: Seminar Ilmiah UKPI Jurusan Tarbiyah
Sebagai majalah yang membahas masalah seputar keremajaan, setiap bulannya buletin Nasyith selalu tampil dengan tema-tema unik seputar keremajaan yang digandrungi oleh para remaja santri. Pada bulan ini Nasyith membahas tentang cinta yang terhalang restu. Tak luput juga di sana menampilkan beberapa kekontroversian film the santri dari beberapa ulama Indonesia, sehingga ada inisiatif untuk mengadakan seminar khusus yang membahas film ini, agar tidak terjadi salah paham di kalangan santri sendiri.
Baca Juga: Seminar OMIM-UKPI: Hadirkan KH. Safrijal Bin Muhammad Subadar
Dalam acara dimaksud, panitia mengundang Ust. Nahdor Tsana’i, salah satu staf pengajar Aliyah, untuk mengisi seminar dan memberi nasehat pada santri terkait dengan film yang mangatas namakan santri tersebut. Menurut beliau sebelum menyoroti film The Santri, sebaiknya perbaiki diri sendiri dulu sebagai santri. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa banyak santri yang ketika pulang, secara tidak langsung telah melanggar batas-batas santri yang telah diajarkan di pesantren. “Ketika kita menyoroti santri, kita harus perbaiki diri kita sendiri sebagai santri, karena ‘Lisanul-Hal Afsahu min Lisanil-Maqal’” jelas beliau.
Baca Juga: Seminar SJH Bagi Unit Usaha Sidogiri
_______
Penulis: Kanzul Hikam
Editor: Saeful Bahri bin Ripit