Sebulan lebih, santri Pondok Pesantren Sidogiri kembali ke pesantren, setelah menghabiskan waktu bersama keluarga selama Ramadhan hingga lebaran. Berkumpul dengan penuh kehangatan, dan bersilaturahmi ke sanak famili saat Hari Raya Idulfitri tiba.
Tak terasa, kali ini mereka akan kembali merasakan suasana yang sama saat liburan lalu, momen buka puasa bersama, serunya malam takbiran, dan khidmatnya shalat hari raya. Namun, dengan rasa yang beda, mereka jauh dari pelukan hangat keluarga.
Sore hari Sabtu dan Ahad, 8-9 Dzul Hijjah 1445 H, para santri tampak sibuk mempersiapkan apa yang mereka butuhkan untuk berbuka puasa. Menggelar tikar dan mempersiapkan takjil.
Akhirnya, seusai sehari penuh menahan lapar dan dahaga sembari tetap menunaikan kegiatan wajib di pesantren, mereka pun berbuka puasa sambil berharap puasanya diterima, dosa-dosa diampuni, senada dengan hadis riwayat Ibnu Abbas terkait fadilah puasa pada hari Tarwiyah dan Arafah.
Malamnya, kumandang takbir mulai terdengar dari Masjid Jamik Sidogiri dan setiap asrama santri. Pembacaan takbir di masjid dilaksanakan bergiliran per asrama. Takbir dibaca dengan penuh khidmat, dikumandangkan dengan serentak dan penuh penghayatan. Tidak sedikit dari mereka yang menitikkan air mata, teringat akan suasana rumah, bercengkrama dengan orang tua di malam hari raya.
Fajar tiba, azan Subuh dikumandangkan, tepat setelah rampungnya pembacaan takbir bergilir usai. Shalat Subuh pun ditunaikan. Setelahnya, takbir kembali digaungkan.
Shalat Idul Adha dilaksanakan tepat pukul 06:45 istiwak. Fathur Rosi, santri aktif asal Malang, selaku bilal Idul Adha menyambut Ust. Yasin Abd. Karim yang berlaku sebagai khatib sekaligus Imam. Seusai shalat, para santri saling bersalaman satu sama lain juga dengan pengurus daerah.
Serangkaian agenda libur Idul Adha belum sempurna apabila belum bisa bersua dengan keluarga tercinta, tampak para santri menunggu panggilan dari keluarga mereka yang berkunjung. Begitu pun wali santri, terlihat tak sabar menunggu kehadiran putranya di depan stan pemanggilan. Saat mereka bertemu, suasana haru pun tercipta. Memperlihatkan keharmonisan antara orang tua dan buah hatinya.
Penulis: A. Kholil
Editor: Nur Hudarrohman