Denyut nadi sastra di Pondok Pesantren Sidogiri sudah ada sejak dulu. Namun karena tidak ada wadah khusus yang menampung serta mengkoordinir, denyut nadi itu mengalami kembang kempis dan pasang surut. Banyak sanggar atau kelompok sastra yang bermunculan, tapi seiring berjalannya waktu banyak pula yang hilang dan tertelan. Lambat laun harapan jayanya kesusastraan di Pesantren Sidogiri kembali muncul ketika kendali keorganisasian sastra diserahkan kepada Pimpinan Pusat Ikatan Santri Sidogiri (PP-ISS), yang kemudian melahirkan Jam’iyah Sastra.
Laporan: Moh Kanzul Hikam
Pada tahun ajaran 1438-1439 H, Unit Kegiatan Pengembangan Bakat dan Minat (UKPBM) resmi menjadi badan organisasi yang mewadahi kegiatan sastra di Pondok Pesantren Sidogiri. Namun karena tidak adanya mekanisme kerja yang mendalam, kegiatan tersebut gagal terlaksana.
Rencana itu baru terealisasi tahun ini setelah Ketua UKPBM 1438-1439 H, Muktafinul Kafi menyerahkan kendali keorganisasian sastra pada Pimpinan Pusat Ikatan Santri Sidogiri (PP-ISS), yang melahirkankan Jam’iyah Sastra.
Tujuan utama Jam’iyah sastra adalah sebagai wadah kreatifitas santri agar bisa menulis karya sastra dengan baik dan benar. Selain itu, jam’iyah sastra juga menkoordinir kegiatan sanggar yang telah ada serta mengembangkannya. “Tujuan utama Jam’iyah sastra ini agar santri memiliki wadah untuk menuangkan karya sastranya sekaligus menjadi penggerak sanggar-sanggar sastra yang ada di Sidogiri” ungkap Alaek Mukhyiddin, ketua Jam’iyah Sastra.
Sebelum menjadi anggota Jam’iyah Sastra, para peserta akan diseleksi pada pekan pertama di awal setiap semester. Penyeleksian akan ditangani oleh pengurus untuk menentukan kelayakan peserta menjadi ketua sanggar. sedangkan kelas menulis Jam’iyah sastra dibagi menjadi dua:
- Kelas cerpen: Para anggota Jam’iyah dituntut untuk mempelajari cara menulis cerita pendek selama satu semester, baru semester selanjutnya dilanjutkan dengan menulis cerita bersambung. nantinya pembina akan mengarahkan mereka untuk kreatif dalam ber-imajinasi dengan model pembelajaran amati, tiru dan modifikasi.
- Kelas menulis puisi: Para anggota Jam’iyah dituntut untuk mempelajari kiat-kiat awal menulis larik pertama dalam puisi, serta metode penyamaan sebuah objek dengan perasaan. Nantinya pembina akan memberi contoh bermacam-macam puisi baik klasik atau yang modern.
Adapun Visi dan Misi Jam’iyah Sastra adalah;
VISI:
- Terlestarikannya Sastra Pesantren sebagai simbol bagi kehidupan bernapas Islami.
- Terjaganya nilai autentik Kesusastraan Pesantren.
- Semakin berkembangnya Sastra Nusantara dengan adanya Sastra Pesantren.
- Semaraknya dakwah divisi sastra.
MISI:
- Menjaga kelestarian Sastra Pesantren.
- Melahirkan sastrawan-sastrawan pesantren yang sejalur dengan norma-norma kepesantrenan, serta kekhasannya.
- Mendidik santri agar dapat menyumbangkan pikiran atau imajinasi untuk mengenalkan nilai kultur kebudayaan Islam.
- Menjadikan sastra sebagai sarana dakwah yang menjanjikan.
[…] Baca Juga: Wadah Baru Kegiatan Sastra di Sidogiri […]
[…] Jumat (12/02) Jamiyah Sastra Ikatan Santri Sidogiri (ISS) Pondok Pesantren Sidogiri yang bekerja sama dengan Organisasi Murid […]