a. Deskripsi Masalah
Tetangga laki-laki saya meninggal dunia dan langsung dimandikan serta diwudhui. Karena masih menunggu keluarga yang jauh, maka si mayit didiamkan hingga pagi hari, sampai akhirnya ia disentuh oleh perempuan yang bukan mahramnya. Menurut anggapan pihak keluarga, mandi dan wudhu mayit tersebut batal. Karenanya, mereka meminta pada seorang tokoh masyarakat agar mayat tersebut dimandikan lagi.
b. Pertanyaan
Benarkah mandi dan wudhu mayat menjadi batal sebab disentuh oleh orang yang bukan mahramnya, sehingga ia perlu dimandikan dan diwudhui lagi?
c. Jawaban
Mandi dan wudhu mayat tidak menjadi batal sebab disentuh oleh orang yang bukan mahramnya. Karenanya, mandi dan wudhu yang pertama sudah dianggap cukup dan tidak perlu diulangi lagi.
d. Rujukan
(وَلَوْ خَرَجَ بَعْدَهُ) أي الغُسْلِ نَجْسٌ وَجَبَ إزَالَتُهُ فَقَطْ وَإنْ خَرَجَ مِنَ الفَرْجِ، لِسُقُوْطِ الفَرْضِ بِمَا وُجِدَ (قَوْلُهُ وَلَوْ خَرَجَ بَعْدَهُ نَجْسٌ) أي وَلَوْ بَعْدَ الصَّلاَةِ وَقَبْلَ الدَّفْنِ. وَلَوْ خَرَجَ مَنِيُّهُ الطَّاهِرُ لَمْ يَجِب الغُسْلُ وَلَمْ تَجِبْ إزَالَتُهُ وَلاَ يَصِيْرُ المَيِّتُ جُنُبًا بِوَطْءٍ أوْ غَيْرِهِ وَلاَ مُحْدِثًا بمَسٍّ أوْغَيْرِهِ لإنْتِفَاءِ تَكْلِيْفِهِ اهـ (بُجَيْرَمِي عَلَى المَنْهَجِ, 1/456).