Jumat (14/04), Duta Besar (Dubes) Mesir untuk Indonesia melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Sidogiri. Kedatangannya ini dalam rangka safari ke pesantren-pesantren salaf di Jawa Timur, sekaligus untuk mengenalkan lembaga kepesantrenan dan juga metode pendidikannya ke kancah global. Acara kunjungan ini ditempatkan di Ruang Auditorium lt. II. Hadir dalam kunjungan ini Prof. Dr. Ashraf Sultan, Dubes, Ahmed Abdelhady, Atase Keagamaan dan Kebudayaan, Habib Ahmad al-Habsyi, Penasehat Majelis Muwasholah Jatim, Habib Ahmad Mujtaba Syihab, Sekretasis Majelis Muwasholah, dua orang dari Nabawi TV dan tiga panitia lainnya. Kedatangan Dubes Mesir ini disambut langsung oleh KH. Fuad Noerhasan, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Mas Achmad Sa’dullah, Bendahara Umum dan Ust. H A. Saifulloh Naji, Sekretaris Umum.

Sesampainya di Sidogiri, Dubes Mesir beserta rombongannya disambut tim hadrah dan para Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri yang dikawal oleh personel Ketertiban dan Keamanan (Tibkam) dan Bansus Ikatan Alumni Sidogiri (IASS).
Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri yang hadir dalam kunjungan ini ialah Majelis Keluarga, Pengurus Harian, Pengurus Pelaksana, Keluarga Senior, anggota Forum Musyawarah Keluarga Muda (FMKM), Pengurus Pusat IASS, Ketua Harakah Mahasiswa Alumni Santri Sidogiri (HMASS), Pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ), Pengurus Lembaga Wakaf (L-Kaf) Sidogiri, dan Kepala Daerah A-Z.
Acara dimulai dengan pembacaan al-Fatihah. Kemudian dilanjutkan pembacaan salawat oleh Sayid Abdullah al-Habsyi. Setelah itu, sambutan oleh Mas Achmad Sa’dullah mewakili pengurus Pondok Pesantren Sidogiri, dan dilanjutkan Habib Ahmad Mujtaba mewakili Majelis Muwasholah. Sambutan dari Prof. Dr. Ashraf Sultan, selaku Dubes Mesir untuk Indonesia mengakhiri sesi sambutan.
Acara berlanjut pada sesi pemutaran video-video program unggulan Pondok Pesantren Sidogiri serta pertanyaan kepada Dubes Mesir. Video yang ditampilkan meliputi program al-Miftah lil Ulum, Tahfidz al-Quran, Tahfidz Hadis, Tahfidz Mutun dan Metode Qur’ani Sidogiri.

Menjelang selesainya acara pengurus memberikan cendera mata kepada Dubes Mesir. Cendera mata yang diberikan berupa buku-buku karya Santri Sidogiri, Jurnal Tamassya dan lukisan bakar yang bertuliskan takrif santri.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Habib Ahmad al-Habsyi yang akhiri dengan pembacan al-Fatihah oleh KH. Fuad Noerhasan. Acara berakhir sekitar jam 10.20 WIS.

Setelah selesainya acara, pengurus mempersilahkan Dubes Mesir beserta rombongan untuk menikmati hidangan ditemani Pengasuh dan Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri di Ruang Lobi Sekretariat. Kunjungan ini diakhiri dengan foto bersama di depan Kantor Sekretariat.
Program kunjungan Dubes Mesir ini merupakan inisiatif dari KH. Miftachul Akhyar, Rois Aam PBNU sekaligus Ketua MUI Pusat. Beliau ingi mempromosikan program pesantren salaf ke negara-negara luar. Akhirnya beliau berinisiatif melakukan program Kunjungan Duta-Duta Besar Negara Asing ke pesantren-pesantren salaf.
Jawa Timur terpilih sebagai provinsi pertama untuk mendapat kunjungan dengan pertimbangan memiliki populasi pesantren salaf terbesar. Mesir menjadi negeri pertama yang Duta Besarnya diundang untuk melakukan kunjungan, mengingat hubungan kuat antar al-Azhar dan ulama Indonesia.
Kunjungan ini dilakukan selama dua hari, Kamis dan Jumat (13,14/05) atau (18,19/11). Pesantren yang terpilih dalam kunjungan ini ialah
Pondok Pesantren Sidogiri, Pondok Pesantren Langitan, Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah dan Asembagus.
Penulis: Iwanulkhoir
Editor: Kanzul Hikam