Dalam memberi bimbingan psikologi untuk mendidik anak, Lembaga Pengembangan dan Bimbingan Konseling (LPBK) mengadakan pelatihan kepada guru dan kepala kamar asrama Idadiyah, Jumat, (22/12). Pelatihan bertema “Psikologi Parenting Guru dan Kepala Kamar Idadiyah” ini, bekerjasama dengan Badan Pengelola dan Pengembangan Sumber Daya Insani (BP2SDI), bertempat di ruang auditorium kantor Sekretariat.
Hadir sebagai narasumber pelatihan kali ini, Mas Syamsul Arifin Munawwir M, M.Psi, M.H, Psikolog yang diikuti oleh 60 peserta dari guru dan kepala kamar Idadiyah.
Pada kesempatan ini, Mas Syamsul menjelaskan tentang penggunaaan implementasi pola asuh profetik, yaitu konsep pengasuhan yang dilandaskan oleh tata cara pengasuhan, pembinaan, dan penjagaan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw sebagai role model manusia terbaik yang Allah ciptakan.
Kepala LPBK ini juga menjelaskan bahwa pendidikan asrama itu dinilai sangat penting untuk memudahkan pendidik menyampaikan bimbingan kepada anak.
“Pendidikan asrama itu sangat penting untuk menyampaikan ilmu sebagaimana yang diterapkan oleh Nabi Saw melalui ahlus-suffah. Tidak hanya itu, bahkan orang luar negeri seperti Amerika juga banyak yang menerapkan hal demikian karena dinilai lebih efektif,” jelasnya.
Menurut Hoghughi (2012), Mas Syamsul menyampaikan, pengasuhan anak itu meliputi fisik, emosi dan sosial. Pengasuhan emosi seperti melakukan pendampingan kepada anak ketika anak mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dan pengasuhan sosial agar anak tidak merasa terasing dari lingkungannya. Hal ini disebabkan sulitnya berinteraksi karena belum punya teman.
“Ingat kata Majelis Keluarga Sidogiri bahwa kepala kamar adalah orang tua asuh bagi anak didiknya,” Mas Syamsul mengingatkan.
Mas Syamsul memberikan tips terkait waktu yang tepat untuk menyampaikan nasihat kepada anak. Hal ini akan sangat membantu agar pesan bisa tersampaikan dan didengar oleh anak.
“Waktu memberi nasihat yang tepat agar pesan bisa tersampaikan seperti dalam perjalanan, waktu makan, waktu sakit. Cara ini pernah diterapkan oleh Nabi Saw kepada para shabahatnya,” jelas Kepala LPBK ini.
Lebih lanjut, Staf Pengajar MMU Aliyah ini menjelaskan bahwa dalam mendidik anak hindari sifat marah dan mencela pada anak. Tegas boleh, tetapi tidak keras. “Orang tua dan guru boleh tegas, tapi tidak keras dan jangan mencela anak karena sama saja akan mencela diri kita sendiri,” ungkapnya.
Sebelumnya, LPBK juga sudah melakukan pelatihan dan bimbingan kepada semua guru, pengurus dan kepala kamar dengan dibagi menjadi beberapa kelompok.
Penulis: Muhammad Noval
Editor: Muhammad Ilyas
Maa syaa alloh sangat menambah wawasan pengetahuan bagi kmi, yg kadang² kmi lalai dan lengah bahkan salah cara dlm mendidik