Diriwayatkan oleh Imam Muslim Ibnu Asad bahwa Asma’ binti Yazid al-Ashariyah al-Asyhaliyah pernah datang kepada Nabi Muhammad SAW yang saat itu sedang berada bersama para Shahabatnya.
la berkata, “Demi ayah dan ibuku ya Rasulallah, aku adalah utusan kaum wanita kepadamu untuk menyatakan bahwa Allah telah mengutusmu kepada kaum lelaki dan wanita, kami percaya kepadamu dan kepada tuhanmu. Kami, kaum wanita selalu terkurung di rumah-rumah sebagai pondasi rumah tangga, sebagai tempat pelampiasan nafsu, sebagai ibu bagi anak-anak. Sementara kalian kaum lelaki mengungguli kami dengan shalat Jumat, shalat berjamaah, pahala mengunjungi orang sakit, mengantar orang mati, ibadah haji berulang kali dan jihad fisabilillah. Jika kaum lelaki pergi melaksanakan haji atau umrah, atau untuk berjuang, maka kami kaum wanita yang menjaga harta kalian, mencuci pakaian kalian, dan yang mengasuh anak-anak kalian, apakah kami tidak ikut diberi pahala dan kebajikan bersama kalian?”
Mendengar ucapan wanita itu, Rasulullah menoleh kepada para shahabatnya seraya bertanya, “Apakah kalian pernah mendengar pertanyaan seorang wanita tentang masalah agamanya yang lebih bagus dari wanita ini?”
Para Shahabat menjawab, “Ya Rasulallah, kami belum pernah mengira kalau ada seorang wanita yang mendapat petunjuk seperti wanita ini.”
Nabi bersabda, “Wahai wanita, perhatikanlah dan sampaikan kepada kaum wanita yang ada di belakangmu, bahwa seorang wanita yang taat kepada suaminya dengan baik, memohon rida dan mengikuti perintahnya, mendapat pahala seperti yang dilakukan kaum lelaki.”
Kemudian wanita itu pergi dengan wajah yang berseri-seri.
Disadur dari kitab: Firasatul Mukmin jilid 41
Penulis: Dzaroril Faizi
Editor: Nur Hudarrohman