Annajah Center Sidogiri (ACS) resmi membuka kajian semester II dengan menggelar seminar ilmiah bertema “Revitalisasi Mantik untuk Membendung Liberalisasi Islam”, pada Rabu (09/09), bertempat di Ruang Auditorium. Seminar ini menghadirkan Ust. Muhayatsyah Ahmad, alumnus Universitas al-Azhar, sebagai narasumber utama.
Acara ini dihadiri oleh Direktur ACS, Ust. Moh. Achyat Ahmad, beserta seluruh jajaran pengurus, serta diikuti oleh seluruh anggota ACS dari semester II, IV, dan Litbang ACS.
Dalam pemaparannya, Ust. Muhayatsyah Ahmad menegaskan bahwa filsafat sejatinya tidak ditolak dalam Islam. Ia menyampaikan bahwa teknologi modern tidak dapat dilepaskan dari warisan pemikiran filsafat klasik.
“Filsafat yang ditolak dalam Islam adalah filsafat yang membahas ranah ketuhanan,” tegas dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunniyah Salafiyah Pasuruan tersebut.
Ust. Muhayatsyah juga menambahkan bahwa salah satu cara untuk menguji validitas dalil adalah dengan menempatkan lawan debat pada posisi yang tidak menguntungkan. Jika dalil tersebut tetap konsisten dalam kondisi demikian, maka dalil itu dapat dianggap sahih.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa mantik dapat disebut sebagai logika apabila kesimpulannya lahir dari proses perenungan akal.
“Logika itu hasil kesimpulan pemikiran kita. Jika masih ikut pendapat orang lain, itu bukan logika, tapi taklid,” imbuhnya.
Menjelang akhir acara, para anggota ACS menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan seputar tema. Diskusi yang interaktif ini semakin memperkuat pemahaman peserta akan urgensi mantik dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dari arus liberalisasi.
Penulis: Ariel Laza Wardi
Editor: Fahmi Aqwa












