Berita

Mas d. Nawawy Sadoellah: Kiai Cholil Senang Kepada Santri yang Belajar

MALAM Jumat (20/06) Ikatan Santri Sidogiri (ISS) konsulat gabungan; Bondowoso, Situbondo, dan Banyuangi, mengadakan motivasi belajar untuk menghadapi Imtihan Dauri (IMDA) III dan Imtihan Niha’i (IMNI) bertempat di Gedung MMU as-Suyuthi. Hadir dalam acara tersebut Mas d. Nawawy Sadoellàh, Wakil Ketua Umum Pondok Pesantren Sidogiri.

Dalam motivasinya, Mas Dwy (Sapaan akrabnya) menekankan kepada santri agar sungguh-sungguh di dalam belajar, ketaatan pada peraturan pesantren, dan pentingnya kejujuran kepada diri sendiri. Karena, kata beliau, Almaghfurlah Kiai Cholil Nawawie bin Nurhasan (Pengasuh PPS generasi ke-11) sangat senang kepada santri yang belajar. Sebaliknya apabila seorang yang pintar dan tidak mau belajar hal itu tidak ada gunanya. Dari belajar dengan sungguh-sungguh, mengupayakan yang terbaik, dan kejujuran kepada sendiri  itulah itulah yang mempunyai arti sendiri.

Bagi beliau, apabila sudah waktunya belajar maka belajar bila waktunya istirahat maka istirahat. Pengurus bukan melarang untuk mengobrol melainkan hal itu dilakukan sesuai dengan waktunya dan tidak mengganggu pada kegiatan pesantren.

Di antara transkip motivasi yang beliau sampaikan adalah sebagai berikut:*) 

“Di pesantren kita harus sabar dengan apa yang kita lakukan. Lebih baik tidak enak sekarang daripada tidak enak besok. Jatah rasa enak dan tidak enak sama-sama bernilai 100. Bila rasa enak itu dihabiskan semua, maka kita akan hanya merasakan rasa tidak enak kita. Oleh karena itu masa kita adalah masa keemasan. Kita disiapkan Kiai sangat menjdi orang, untuk menjadi orang yang bahagia.

Poin penting yang disampaikan beliau adalah pentingnya kejujuran kepada diri sendiri. Kita harus membiasakan jujur kepada diri sendiri. Jangan malu mengakui kekurangan diri. orang yang semakin menutupi kekurangannya sebenarnya itu tidak lepas dari kekuarangan itu. Berani melaporkan teman yang melanggar. Karena hal itu merugikan kepada pesantren.”

*Transkip ini ditulis setelah disesuaikan antara bahasa lisan dengan tulisan.

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *