Melihat perkembangan desain yang ada di Pondok Pesantren Sidogiri dinilai masih biasa dan tampak monoton sehingga menjadikan Ust. Abd. Aziz tergugah untuk membuat komunitas desain dengan nama SDA (Santri Designer association) yang difokuskan untuk menggalakkan bakat desainer dan memacu ulang bakat mereka.
Komunitas ini hanya tertentu pada desainer PPS yang berjumlah 36 orang. Semua peserta berasal dari media-media pondok, mulai dari tingkat mading hingga majalah. Mereka direkrut agar mampu memberikan perubahan desain yang setiap hari selalu berkembang, tidak cukup dengan hanya hasil desain yang ada di media masing-masing, namun dibutuhkan juga pembaharuan yang signifikan.
Pada awalnya, Ust. Abdul Aziz terinspirasi dari komunitas MDC (Muslim Designer Community) setelah mengikuti pelatihan desain di Surabaya. Beliau juga menuturkan bahwa tujuan pokok ini adalah untuk berdakwah dan sebagai sarana menyebarkan kebaikan, utamanya di Pondok Pesantren Sidogiri.
Sebagai sasaran inti adalah hal-hal terkait pesantren dengan menyebarkan poster di bererapa titik tertentu, selain telah ada mading Desainer Santri yang merupakan pionir dakwah melalui desain. Beliau mengatakan bahwa evolusi disainer santri tidak cukup hanya dengan mengandalkan satu mading itu saja, tapi perlu penambahan sehingga tidak hanya berada pada satu titik yang terletak di bawah Daerah J. “Insya Allah akan kami tambah menjadi 36 titik strategis, agar semua santri tahu,” sahut santri asal Sidoarjo tersebut.
Program ini nantinya akan bekerja sama dengan multimedia PPS, guna menyumbangkan hasil desainer mereka untuk dipublikasikan ke media sosial. “Kami akan fokus kepada pondok terlebih dahulu, baru setelahnya akan kami sebar melalui media sosial, jika ini telah berhasil,” ungkap Disainer Sidogiri Media itu ketika ditemui reporter Maktabati di rumah dinas, Selasa (20/08).
Penulis:
*(Dim/Redaksi Majalah Dinding Maktabati)