Prosesi wisuda Idadiyah yang dilaksanakan pada bulan Maulid tahun ini cukup menarik perhatian para hadirin. Wisudawan kali ini diiring grup ‘marching band’ dan instrumen unik yang mampu menyita perhatian orang-orang sekitar. Pasalnya, grup yang memiliki nama Ul-Daul itu kembali hadir setelah vakum selama beberapa tahun.
Baca juga: Mentoring ACS, Sejarah Berdarah Wahabi
Grup yang diketua oleh Fahmi tersebut menahkodai dua puluh anggota dengan menggunakan alat-alat bekas berupa tong sampah plastik, kaleng bekas, kentongan dan ember. Sebelumnya ada yang menyangka bahwa alat musik yang digunakan untuk menggiring wisudawan Idadiyah tersebut menggunakan alat-alat perkusi yang biasa digunakan oleh grup-grup marching band. Hal ini sebagaimana pengakuan salah seorang santri “Saya kira mereka menggunakan alat perkusi ternyata barang-barang bekas, sebab suara yang dihasilkan mirip banget dengan alat perkusi,” kata santri yang tidak mau disebutkan namanya.
Baca juga: Masa Depan AMDK Santri
Sebelum itu, mereka melakukan latihan di Gedung SEC selama satu pekan sejak Sabtu pagi (19/3) hingga sehari sebelum hari-H tiba. Peserta direkrut dari berbagai tingkatan yang mulai dari tingkat Ibtidaiyah hingga yang paling tinggi, Aliyah. Mereka menabuh peralatan yang ada sambil diiringi dengan lagu-lagu khas Idadiyah yang dan berarak dari mabna an-Nawawi hingga ke lokasi prosesi wisuda.
Baca juga: Wisuda Istimewa ke-7, Ust Qusyairi Ismail Tekankan Akhlak Santri Idadiah
Syamsul, salah satu personil grup tersebut mengaku bahwa grup itu disewa atas permintaan pihak Idadiyah demi menjadikan malam penuh bintang tersebut begitu meriah. “Kami disewa oleh Idadiyah. Kami diperintah untuk menggiring wisudawan dari mabna an-Nawawi hingga ke lapangan agar prosesi wisuda tampak unik dan menarik perhatian wali santri yang ada di lokasi tersebut,” ungkap murid kelas 3-P Tsanawiyah tersebut.
Baca juga: Pelantikan Panitia Milad Pondok Pesantren Sidogiri ke-283
————
Penulis: Dimas Aji*
Editor: Saeful Bahri bin Ripit
*Pemred Mading Maktabati