Artikel

Liburan, Mau ke Mana?

Aku tersenyum melihat temanku membuat sebuah skedul. Ya, sebuah jadwal pulangan. Mulai tanggal 20 Sya’ban hingaga 14 Syawal tuntas dia rancang. Kalau dikalkulasi, jumlah wisata domistik yang akan dia kunjungi berjumlah 23 “buah”. Dengan bangga dia berucap padaku, “Nanti saat pulangan, jangan nyari aku di rumah!” Dengan kata lain, dia jarang berada di kampung halamannya.

Selain senyum, aku juga menggelang kepala, karena tingkah lakunya sangat aneh. Disebut “aneh” karena dia juga gagal paham memaknai pulangan alias liburan. Menurutnya, liburan hanyalah vakansi belaka. Padahal, liburan pesantren memiliki visi dan misi tertentu.

Berwisata adalah sebuah kesenangan di balik kekhawatiran. Liarnya dunia ini sudah tidak bisa terkontrol. Bisa jadi sesuatu yang tak dinginkan terjadi. Padahal jika sudah ada di wilayah luar, tidak satupun orang yang mempedulikan kita.

Berlibur pasti membutuhkan alat transportasi. Mulai dari sepeda motor hingga mobil. Belakangan ini—menurut riset medis—jumlah kematian terbanyak di sebabkan kecelakaan. Tidak hanya itu! Kematian akibat kecelakaan datangnya selalu mendadak. Entah persiapan apa yang sudah dilakukan untuk menghadapi itu semua?

Belum lagi sifat ketidaksopanan kita pada keluarga. Ingat, kita telah meninggalkan keluarga selama sepuluh bulan. Mereka semua pasti merindukan kita. Tapi, saat pulang, kita malah tega meninggalkannya.

Kesenangan adalah alasan utama berwisata. Padahal dibalik kesenangan itu banyak hal tidak baik. Semisal, kita—di sosmed—selalu pamer foto selfie kita di bermacam-macam wisata. Belum lagi masalah kemaksiatan. Ingat, di antara tempat kesukaan Iblis adalah di jalanan.

Di sanalah orang sering ber-ghibah; sering mengadakan tawuran; melihat ajnabiyyah dan lain sebagainya. Daripada numpuk dosa, mending kita numpuk pahala di kampung halaman. Silaturrahim, birrul-walidain dan lain semacamnya.

Jika kita kebelet untuk berwisata, bervakansilah tapi bersama keluarga, jangan bersama teman!

Muhammad ibnu Romli | sidogiri.net

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *