a. Deskripsi Masalah
Sudah menjadi tradisi di masyarakat, bila menggoreng tahu, tempe dan lainnya, mereka tidak mencucinya terlebih dahulu, sedangkan tahu dan tempe tersebut tidak diketahui apakah suci atau najis.
b. Pertanyaan
Sucikah tahu dan tempe tersebut?
c. Jawaban
Berdasarkan dalil asal, tahu dan tempe tersebut dihukumi suci dan tidak haram untuk dikonsumsi.
d. Rujukan
اِذَا ثَبَتَ اَصْلُ فِي الحِلِّ اَوْ الحُرْمَةِ اَوِ الطَّهَارَةِ اَوِ النَّجَاسَةِ فَلَا يَزَالُ اِلَّا بِاليَقِيْنِ فَلَوْ كَانَ مَعَهُ اِنَاءُ مِنَ الخَّلِّ اَوْ لَبَنِ المَأْكُوْلِ اَوْ دَهَّنَهُ فَشَكَّ فِي تَنَجُّسِهِ اَوْ مِنَ العَصِيْرِ فَشَكَّ فِي تَخَمُّرِهِ لَمْ يَحْرُمْ التَّنَاوُلُ (اعانة الطالبين,1/105), وكذا في (سراج الطالبين, 1/105).