BeritaUnggulan

PT. Sidogiri Mitra Utama dan Mandiri Utama Turut Andil Dalam Pameran OPOP Jatim

Sidogiri.net – PT. Sidogiri Mitra Utama dan PT. Sidogiri Mandiri Utama ikuti pameran produk yang diadakan oleh OPOP (One Pesantren One Product) Jatim. Acara bertempat di Maspion Square Surabaya, selama tiga hari, Jumat sampai Ahad (18-20/12/20). Sebagai tamu, ada sekitar 70 orang dalam acara, yang melibatkan Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M. Si, selaku penggagas program ini, beserta wakilnya, Emil Dardak.

Ada berbagai macam produk yang ditawarkan oleh pihak pesantren se-Jawa Timur pada acara ini. Terutama produk Sidogiri dan Basmalah, seperti AMDK Santri dan produk privat label (Brand Sidogiri).

Salah satu stand milik Sidogiri pada acara pameran OPOP Jatim

“Begitu banyak manfaat yang didapat dalam acara ini, di samping bisa memperkenalkan produk pesantren ke pesantren lain dan masyarakat, juga bisa betemu dengan kolega untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan,” ungkap Bapak M. Barizi Dhafir selaku perwakilan dari PT. Sidogiri Fintech Utama atau Emall selaku divisi Public Relation (PR).

Dalam acara juga ada pelatihan Smart Pesantren pada sabtu (19/12/20). Smart Pesantren merupakan aplikasi manajemen database santri yang dibuat oleh tim Pondok Pesantren Sidogiri. Sidogiri juga mewakafkan aplikasi tersebut kepada OPOP Jatim.

“Smart Pesantren adalah aplikasi manajemen database santri yang dibuat oleh tim dari Sidogiri untuk pondok pesantren di Jawa Timur,” kata M. Luthfillah Habibi, Inisiator Smart pesantren.

“Pesantren di Jawa Timur tidak banyak yang memiliki database santri yang baik, padahal jumlah santrinya di atas seribu. Mayoritas pesantren menggunakan Microsoft Excel, atau paling tidak menggunakan Microsoft Access. Sedangkan database santri sangat diperlukan konektivitasnya untuk aplikasi-aplikasi lainnya,” imbuhnya.

Seorang petugas yang berjaga di stand sambil memperkenalkan aplikasi Smart Pesantren.

Kemudian beliau juga menegaskan bahwa pesantren tidak boleh ketinggalan dalam masalah teknologi. Pula, ikut serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat memberi penilaian lebih pada pesantren.

“Kalau kita tidak mau dihegemoni oleh perubahan, kita harus membuat warna. Sesuai dengan yang dipaparkan oleh Bu Khofifah Indar Parawansa, bahwa pesantren akan dilibatkan sebagai subjek. Oleh karena itu, aplikasi ini juga termasuk bagian agar pesantren memberi warna dalam era digital. Bukti bahwa pesantren itu keren, tidak gagap teknologi,” pungkasnya.

Penulis:Nur Hudarrohman

Editor: Saeful Bahri bin Ripit

Shares:
Show Comments (4)

4 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *