Bulan Syaban, selain menjadi persiapan menuju bulan suci Ramadhan, juga memiliki beberapa peristiwa penting yang memberikan warna tersendiri dalam sejarah umat Islam. Inilah beberapa peristiwa tersebut:
- Perubahan Arah Kiblat:
Pada bulan Syaban, umat Islam mengalami perubahan arah kiblat dalam ibadah mereka. Awalnya, Nabi Muhammad ﷺ bersama para sahabat sejak hijrah ke Madinah, saat melaksanakan shalat menghadap Baitul Maqdis. Shalat menghadap Baitul maqdis ini mereka lakukan kurang lebih selama 16 bulan, hingga Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk menghadap Ka’bah di Masjidil Haram. Peristiwa ini terjadi pada hari Selasa pertengahan bulan Syaban tahun ke-2 H. Perubahan ini diabadikan dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 144.
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya, “Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad ﷺ) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah SWT tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”
BACA JUGA:
Jual Beli File PDF
- Turunnya Ayat Perintah Bershalawat:
Bulan Syaban juga disegani dengan turunnya ayat perintah untuk bershalawat kepada Rasulullah ﷺ. Ayat ini, terdapat dalam surah al-Ahzab ayat 56.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya, “Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi ﷺ. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi ﷺ dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk senantiasa bershalawat dan memberikan salam dengan penuh penghormatan kepada Nabi Muhammad ﷺ.
BACA JUGA:
Bolehkah Menghias Kuburan
- Turunnya Perintah Puasa Ramadhan:
Allah SWT menurunkan ayat perintah puasa di bulan Ramadhan pada bulan Syaban tahun ke-2 Hijriyah. Dalam surah al-Baqarah ayat 183, umat Islam diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada umat sebelumnya, dengan tujuan agar mereka bisa mencapai ketakwaan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
BACA JUGA:
Hukum Vandalisme
4.Diangkatnya Amal Manusia:
Momen istimewa yang terjadi di bulan Syaban adalah diangkatnya amal manusia oleh Allah SWT. Rasulullah Saw, dalam sebuah hadits yang disampaikan oleh Usamah bin Zaid, menjelaskan keistimewaan bulan ini sebagai waktu diangkatnya amal kepada Tuhan Pemelihara alam raya. Rasulullah ﷺ sendiri dikenal berpuasa secara khusus di bulan ini.
Usman bin Zaid pernah bertanya kepada Nabi “Wahai Rasulullah ﷺ, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain bulan Syaban.” Lalu Nabi ﷺ bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَب وَ رَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِ الْعَالَمِيْنَ فَأُحِبُ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya, “Itu bulan yang dilalaikan manusia antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Aku ingin amalku tidak diangkat kecuali aku sedang berpuasa,” (HR Nasai dan Ahmad).
BACA JUGA:
Tips Memiliki Anak Shalih
Peristiwa-peristiwa tersebut memberikan dimensi keagamaan dan spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Bulan Syaban bukan hanya sebagai jembatan menuju Ramadhan, tetapi juga sebagai waktu yang penuh berkah dan keistimewaan dalam pengabdian kepada Allah SWT. Semoga pemahaman tentang peristiwa-peristiwa ini dapat memberikan inspirasi dan kekhusyukan dalam menjalani ibadah di bulan Syaban dan Ramadhan. Amin.
Penulis: Ulil Absor
Editor: Muhammad Ilyas