Bedah Kitab Minhājut-Thālibīn, Ust. H. Sholeh Romli: Menyelisik Keistimewaan Matan dan Syarahnya
Sidogiri, Malam Jum’at (26/12), Organisasi Murid Intra Madrasah (OMIM) menggelar Bedah Kitab Minhājut-Thālibīn, karya Imam an-Nawawi. Seminar diikuti oleh 90 peserta dari berbagai jenjang. Bertempat di ruang Auditorium Kantor Sekretariat Pondok Pesantren Sidogiri, acara ini dihadiri Ust. H. Sholeh Romli sebagai narasumber.
Pada awal kesempatan, Ust. Sholeh Romli mengungkapkan bahwa kitab Minhājut-Thālibīn yang menjadi materi pokok seminar ini adalah salinan kitab yang pernah ia gunakan saat mengaji kepada Kiai Ahmad Lebak, 34 tahun silam. “Kitab ini adalah salinan yang saya pakai saat mengaji dulu,” ujar staf pengajar MMU Aliyah ini.
Ust. Sholeh menjelaskan, Minhājut-Thālibīn memiliki keistimewaan yang membedakannya dengan kitab fikih lainnya. Kitab ini, merupakan ringkasan dari karya Imam ar-Rafi’i, kitab al-Muharrar. Dalam kitab ini, Imam an-Nawawi tidak hanya memilih pendapat-pendapat tertentu dari Imam ar-Rafi’i, tetapi juga menjelaskannya secara lebih rinci, termasuk istilah-istilah diferensiasi dalam Mazhab Syafi’i yang jarang ditemukan di kitab-kitab fikih lainnya.
“Minhājut-Thālibīn ini bukan hanya ringkasan matan, tetapi juga merupakan penjelasan yang mendalam dari pendapat Imam ar-Rafi’i,” jelas Ust. Sholeh.
Beliau juga menekankan pentingnya membaca matan Minhājut-Thālibīn terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran menggunakan kitab-kitab syarah yang lebih komprehensif. “Walaupun ada banyak kitab syarah yang sangat mendalam, lebih baik kita memahami matannya terlebih dahulu. Untuk memahami lafal kitab ini, kalian bisa merujuk pada syarah karya al-Mahallī atau al-Qalyūbi,” tambahnya.
Setelah pemaparan eminensi Imam an-Nawawi, kitab Minhājut-Thālibīn, dan gaya penulisan beliau di kitab tersebut, seminar kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang memaknai mukadimah dan bab akhir kitab Minhājut-Thālibīn. “Semoga dengan memahami bab awal dan akhir kitab ini, kita bisa merasakan manfaat dan berkah yang diberikan oleh Imam an-Nawawi,” pungkas staf pengajar MMU Aliah ini.
Penulis: A. Kholil
Editor: Nurhudarrohman