Sebagian wanita ada yang konsisten menggunakan cadar. Bahkan saat sholat pun ia tetap menggunakan cadar, lantas bagaimana hukum shalat menggunakan cadar?
Hukum Wanita shalat dengan menggunakan cadar adalah makruh, sebab sejatinya wajah wanita tidak termasuk aurat di dalam sholat. Rasulullah pernah bersabda terkait larangan menutup mulut saat sholat:
سنن ابن ماجه (3/230) عن أبي هريرة قال نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم أن يغطي الرجل فاه في الصلاة
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata bahwa Rasulullah melarang seseorang untuk menutup mulutnya ketika melaksanakan shalat.
Memang di dalam hadits yang disebutkan adalah larangan bagi seorang lelaki untuk menutup mulutnya ketika shalat. Namun dalam penjelasan hadits tersebut dijelaskan oleh ulama bahwa penyebutan lelaki ini hanya sebagai bentuk mayoritas saja.
ونهى أن يغطي الرجل أي المصلي ولو كان أنثى، ولكن ذُكر الرجل للتغليب، فاه أي فمه (الفقه الأصول/فقه العبادات/الصلاة)
Rasulullah melarang lelaki untuk menutup wajah, maksudnya adalah orang yang sholat, meskipun dia wanita. Maksud penyebutan lelaki dalam hadits adalah sebagai bentuk mayoritas saja.
Di dalam kitab Kasyaful Iqna’ An Matnil-Iqna’ dijelaskan bahwa ulama sepakat bahwa wanita harus membuka wajahnya saat melaksanakan sholat dan Ihram.
قال ابن عبد البر: أجمعوا على أن على المرأة أن تكشف وجهها في الصلاة والإحرام
Imam Ibnu Abdil Bar berkata: Ulama menyepakati bahwa wajib bagi wanita untuk membuka wajahnya saat melaksanakan sholat dan juga ihram.
Namun, hukum makruh ini sebenarnya masih diperinci lagi. Jika ia shalat di suatu tempat yang dihadiri oleh banyak laki-laki Ajnabi (bukan Mahram), dan dikhawatirkan mereka akan melihatnya dan menimbulkan fitnah, maka hukum ia sholat mengenakan cadar menjadi wajib.
Apabila ia melaksanakan shalat di tempat yang aman dari fitnah demikian, maka hukum mengenakan cadar saat shalat adalah makruh. Kendati demikian, ketika ia tetap melaksanakan shalat dengan mengenakan cadar, sholatnya tidak divonis batal. Sholatnya tetap sah. Berikut referensi penjelasan perincian tersebut:
كفاية الأخيار: 162 دار المنهاج
ويكره أن يصلي في ثوب فيه صورة ، وتلثما ، والمرأة متنقبة إلا أن تكون في مسجد وهناك أجانب لا يحترزون عن النظر ، فإن خيف من النظر إليها ما يجر إلى الفساد .. . حرم عليها رفع النقاب (٤) ، وهذا كثير من مواضع الزيارات كبيت المقدس زاده الله تعالى شرفا ، فليجتنب ذلك ، ويستحب أن يصلي الشخص في أحسن ثيابه ، والله أعلم
(٤) أي : تصلي والمنديل مسدول ولا إعادة . أفاده العلامة الشيخ عب الرحمن رشيد لخطيب عن شيخه العلامة أحمد الجبري رحمهما الله تعالى .
حاشية الشرواني، ج: 2، ص: 117
ويكره أن يصلي في ثوب فيه صورة وأن يصلي عليه وإليه وأن يصلي بالاضطباع وأن يغطي فاه فإن تثاءب غطاه بيده أي اليسرى ندبا وأن يشتمل اشتمال الصماء بأن يجلل بدنه بالثوب ثم يرفع طرفيه على عاتقه الأيسر وأن يشتمل اشتمال اليهود بأن يجلل بدنه بالثوب بدون رفع طرفيه وأن يصلي الرجل متلثما والمرأة منتقبة مغني
Ringkasan Konten:
Hukum Wanita Shalat Menggunakan Cadar
Sebagian wanita ada yang konsisten menggunakan cadar. Bahkan saat sholat pun ia tetap menggunakan cadar, lantas bagaimana hukum shalat menggunakan cadar?
Hukum wanita shalat dengan mengenakan cadar adalah diperinci:
Wajib: Jika shalat di tempat yang banyak lelaki yang bukan mahram, dan dikhawatirkan menimbulkan fitnah
Makruh: Jika shalat di tempat yang aman dari fitnah tersebut
Referensi:
كفاية الأخيار: 162 دار المنهاج
ويكره أن يصلي في ثوب فيه صورة ، وتلثما ، والمرأة متنقبة إلا أن تكون في مسجد وهناك أجانب لا يحترزون عن النظر ، فإن خيف من النظر إليها ما يجر إلى الفساد .. . حرم عليها رفع النقاب (٤) ، وهذا كثير من مواضع الزيارات كبيت المقدس زاده الله تعالى شرفا ، فليجتنب ذلك ، ويستحب أن يصلي الشخص في أحسن ثيابه ، والله أعلم
(٤) أي : تصلي والمنديل مسدول ولا إعادة . أفاده العلامة الشيخ عب الرحمن رشيد لخطيب عن شيخه العلامة أحمد الجبري رحمهما الله تعالى .