BeritaUnggulan

Kuliah Umum, Pendidikan Berkualitas dalam Perspektif Ulama Salaf

Kuliah Umum pendidikan berkualitas untuk murid di tinggkat Aliyah Sidogiri dilaksanakan usai semester pertama. Organisasi Intra Madrasah (OMIM) dan Unit Kegiatan Pengembangan Intelektual (UKPI) bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kuliah umum dan mengundang narasumber Habib Muhammad bin Anies Shahab Malang. Acara ini diselenggarakan di Gedung SEC lantai III, Rabu (09/03).

Murid Madrasah Aliyah mengisi presensi hadir kuliah umum

Jumardi Hasan sebagai Ketua Omim berkesempatan memberikan sambutan, “Acara kuliah umum ini dilaksanakan dua kali dalam setahun. Acara yang begitu istimewa karena bisa mengundang salah satu zuriah rasul. Tema seputar dunia pendidikan diusung karena melihat realita pendidikan di Indonesia yang bisa dikatakan berhasil mencetak orang pintar, tetapi tidak berada di rel yang benar.”

Kemudian, Ust. Baihaqi Juri selaku Kepala MMU Aliyah menyampaikan wejangannya, “Harapan yang ada dari acara ini adalah tambahan perbendaharaan intelektual kita. Namun, tidak berhenti pada itu saja, kita harus bisa mengamalkan ilmu yang kita dapat. Dalam proses mencari kita juga dituntut untuk mempraktikkan.”

Habib Muhammad bin Anis pada kuliah umum

Dalam pembukaannya, Habib Muhammad bin Anies Shahab menuturkan, “Saya bingung mau menyampaikan apa, karena antum sekalian sudah berada di tempat yang sesuai dengan harapan ulama salaf. Seakan saya mengajari petani untuk bertani,” tegas beliau dengan logat Jawa.

Menurut pria kelahiran Malang ini, keilmuan tanpa sistem yang berbasis Islam, kesuksesan yang diperoleh hanya sebentar. Betapa banyak pejabat yang dulunya top di sekolah, tetapi masih terjerumus ke dalam korupsi. Alasan terbesarnya adalah tidak ada nilai salaf di hati mereka.

Kuliah umum Bersama Habib Muhammad bin Anis

Sebelum menutup presentasinya, beliau mengatakan, “Pendidikan ala salaf sumbernya di hati, bukan sekadar mengandalkan logika. Oleh karena itu, pegang eratlah ala salaf. Namun, jangan dipungkiri hal baru yang mapan dan tidak menentang norma Tuhan.”

Sebelum penghujung acara, moderator membuka ruang dialog untuk para audiens yang hadir lalu disusul dengan pemberian cendera mata kepada narasumber kuliah umum.

Penulis: Muhammad Faqih

Editor: Nur Hudarrohman

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *