ArtikelUnggulan

Keutamaan-Keutamaan Malam Nishfu Syaban

Malam Nishfu Syaban, atau malam pertengahan bulan Syaban, merupakan salah satu malam yang penuh keberkahan dalam agama Islam. Keutamaan malam ini, setidaknya tercermin dalam hadis-hadis yang diterangkan oleh Rasulullah ﷺ. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Swt dengan rahmat-Nya memberikan perhatian khusus kepada seluruh makhluk-Nya pada malam tersebut. Berikut keutamaan yang ada dalam malam Nisfu Syaban.

  1. Malam Ampunan dan Penebusan Dosa.
    Rasulullah ﷺ dalam suatu hadis, yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal, menjelaskan bahwa pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT memperhatikan seluruh makhluk-Nya. Pada malam ini, Allah memberikan ampunan kepada semua makhluk-Nya, kecuali kepada orang musyrik atau bermusuhan.
    أَخْبَرَنَا أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْمَنْصُوْرِيُّ النُّوْقَانِيُّ، بِهَا أَخْبَرَنَا أَبُوْ حَاتِمٍ مُحَمَّدُ بْنُ حَسَّانَ بْنِ أَحْمَدَ الْبُسْتِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُعَافَى بِصَيْدَا، نا هِشَامُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْرَقُ، نا أَبُوْ خُلَيْدٍ وَهُوَ عُتْبَةُ بْنُ حَمَّادٍ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، وَابْنِ ثَوْبَانَ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ يُخَامِرَ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِي اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
    “Allah memperhatikan kepada semua makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia (Allah) memberi ampunan kepada semua makhluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan,” (HR. Ibnu Hibban).
  2. Malam Khusus Doa dan Ampunan.
    Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ pernah menjelaskan keistimewaan malam Nisfu Syaban sebagai waktu yang sangat istimewa. Rasulullah ﷺ menekankan agar umat Islam melakukan qiyamullail (shalat malam) dan puasa pada siangnya. Allah turun ke langit dunia pada malam itu, memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk memohon ampunan, rezeki, dan kesembuhan dari segala penyakit.

BACA JUGA:

Tata Cara Membaca Surah Yasin dan Doa Malam Nishfu Syaban

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِيْ كَثِيْرٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيْعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِيْنَ أَنْ يَحِيْفَ اللهُ عَلَيْكِ وَرَسُوْلُهُ ؟ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَاءَكَ فَقَالَ إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ

Aisyah, beliau berkata “Pada suatu malam, saya tidak menemukan Rasulullah ﷺ. Maka saya pun keluar mencarinya. Ternyata beliau ada di Baqi’, lalu beliau berkata kepada Aisyah, “Apakah kamu takut Allah dan Rasul-Nya mengabaikanmu?”.
Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, saya mengira engkau mengunjungi sebagian istri-istri engkau”. Lalu Nabi bersabda, “Sesungguhnya (rahmat) Allah turun ke langit yang paling bawah pada malam Nishfu Syaban dan Allah mengampuni dosa-dosa yang melebihi dari jumlah bulu kambing milik suku Kalb,” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

BACA JUGA:

Inovatif Inspiratif
  1. Malam Doa Dikabulkan.
    Malam Nishfu Syaban merupakan salah satu malam, saat doa-doa dikabulkan. Doa-doa dalam malam ini mustajab, dan seorang hamba bisa mendapatkan ampunan, rezeki, dan perlindungan dari cobaan. Imam Syafi’i, dalam kitab al-Umm berkata,”Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu, malam Jumat, malam Idul al-Adha, malam Idul al-Fithri, malam awal Rajab, dan malam Nishfu Sya’ban.

( قَالَ الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Imam Syafi’i berkata,”Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu, malam Jumat, malam Idul al-Adha, malam Idul al-Fithri, malam awal Rajab, malam Nishfu Sya’ban” (Kitab al-Umm, juz 1, halaman 231).

Dalam Kitab Nuzhatul Majalis, lish Shafuuri, Imam Abdurrahman Bin Abdussalam menjelaskan bahwa Atha` bin Yasar pernah berkata, “Tidak ada malam yang lebih utama setelah malam Lailatul Qadar dibanding dengan malam Nishfu Sya’ban. Karena, ia merupakan salah satu malam yang mustajab berdoa di dalamnya.”

Oleh karena itu, malam Nishfu Sya’ban merupakan momen istimewa dalam agama Islam. Melalui doa, puasa, dan amal ibadah lainnya, umat Islam diberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan, dan meraih pertolongan-Nya, lebih-lebih pada malam tersebut.

Semoga keutamaan malam Nishfu Sya’ban ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki amal perbuatan kita.

Penulis: Ulil Absor
Editor: Muhammad Ilyas

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *