Pondok Pesantren Sidogiri menerima kunjungan dari Pondok Pesantren Kumpeh Daaru At-Tauhid (KDT) Muaro Jambi, Jambi Sumatra pada hari Rabu (12/01). Kunjungan ini disambut oleh Ketua II Pondok Pesantren Sidogiri, Ust. Saifullah Muhyiddin, Sekretaris Umum Pondok Pesantren Sidogiri, Ust. HA. Saifulloh Naji, Kepala Madrasah Idadiyah, Moh Rifqi Al-Mahmudy, dan perwakilan dari Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Asing (LPBAA), Jumardi Hasan.
Sidogiri dipilih sebagai tempat studi banding karena dipandang sebagai Pondok Pesantren yang telah berpengalaman dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan. Studi banding ini membahas manajemen pondok pesantren, asrama bahasa Arab, pengajaran kitab kuning, kopontren, perpustakaan, dan penerbitan karya tulis.
Ust. HA. Saifulloh Naji menyampaikan bahwa ujung tombak pengawasan santri di Pondok Pesantren Sidogiri ini ada dua: pertama, wali kelas yang mengawasi dan mengarahkan santri di dalam kelas, kedua, kepala kamar yang menjadi ayah sekaligus ibu bagi santri di kamar.
“Sebenarnya ujung tombak kepengurusan Pondok Pesantren Sidogiri yang bersentuhan langsung dengan santri itu ada dua: pertama, kepala kamar kalau di asrama, kedua, wali kelas kalau di madrasah,” ujar sosok yang juga menjadi staf pengajar MMU Aliyah ini.
Dilanjut dengan penjelasan dari Ust. Rifqi, beliau memaparkan bahwa pesantren harus membangun budaya baca kitab. “Setidaknya dalam membangun kultur baca kitab harus menggunakan metode baca kitab terlebih dahulu kepada mereka, lalu tarik minat mereka untuk suka, baru setelah itu kultur itu akan terbentuk,” ujar sosok yang saat ini menjabat sebagai Kepala Madrasah Idadiyah.
Acara ditutup dengan penerimaan cendera mata untuk Pondok Pesantren Sidogiri yang diterima oleh Ust. Saifullah Muhyiddin, Ketua II Pondok pesantren Sidogiri.
Penulis: Ulil Abshor
Editor: Nurhudarrohman